Terbitan Indie bisa masuk toko buku offline?

 

#MinCes_Cuap

Min, bisa gak sih buku terbitan indie masuk toko buku offline kayak Gramedia, dkk?
.
.
Bisa. Bisa banget malahan.
.
Penerbit mana aja yang bisa, Min?

Mana aja bisa. ๐Ÿ˜…

Gimana, ya, jelasinnya. ๐Ÿค”

Bisa tidaknya buku kamu dijual di toko buku Gramedia se-Indonesia ditentukan oleh ada tidaknya anggaran kamu alias cuan kamu untuk mencetak buku minimal 2.000 eksemplar. Hanya itu saja syaratnya๐Ÿ˜‚.

Jadi masalah bisa tidaknya ini sama sekali TIDAK ADA hubungannya dengan “di penerbit mana buku diterbitkan”.

Tapi, Min, ada kok Penerbit indie yang menawarkan kayak gitu. Ya, ada. HWC juga menawarkan dengan tanda kutip (Kalau tembus segini akan masuk toko buku offline).

Minimal tembusnya berapa? Ribuan.๐Ÿ™„

Ya, kalau kamu bisa jual bukumu ribuan, ya ok. No problem, kamu gak mengeluarkan sepeser pun malah dapat cuan.

Tapi kan, Min, penjualan Penerbit indie gak luas. Sulit untuk laku banyak. Pengen banget bukuku dipajang di toko buku.

Ya itu tadi, siapkan cuan kamu. Kalau misalnya harga buku kamu 50.000 x 2.000 eks, berarti kamu HANYA perlu mengeluarkan biaya Rp100.000.000.

Catatan:
Sebagai toko buku, Gramedia dan toko-toko lainnya pun bisa menolak untuk menjual buku kamu dengan alasan atau pertimbangan tertentu. Atau bisa juga mereka hanya bersedia menjual 1.000 eksemplar bukumu, padahal yang kamu tawarkan adalah (misalnya) 2.000 eksemplar. Jadi, selain masalah anggaran, faktor kebijakan si toko buku juga ikut menentukan apakah bukumu bisa dijual di toko buku (Gramedia, dst) atau tidak.
.
.
.

Ok?

Postingan populer dari blog ini

Profil HWC Publisher